Tutorial Macromedia Flash Gambar dan Suara pada Film Kartun |
Dalam sebuah film kartun yang baik, menggerakkan benda secara utuh bukanlah animasi, karena tiap orang dapat melakukannya, animasi dalam sebuah film kartun adalah tentang bagaimana membawa hidup sebuah karakter, karakter yang dapat merasakan, dapat berpikir, dan juga dapat bertindak. Maka juga akan membuat penonton merasakan, berpikir, dan juga bertindak begitu mereka melihat film kartun yang kita buat. Namun sebelum kita bergerak lebih lanjut, hal dasar yang menentukan sebuah karakter untuk dapat hidup sesuai dengan apa yang kita harapkan adalah dari dua faktor utama yaitu gambar dan suara. Gambar Salah satu hal yang biasa digunakan oleh sebuah karakter film kartun untuk berkomunikasi adalah berbicara. Bertentangan dengan keyakinan umum, bahwa kartun ketika berbicara tidak hanya sekedar mulut yang terbuka dan tertutup ketika kata-kata terlihat keluar dari mulut karakter. Karakter kartun adalah aktor dan tidak hanya memperlihatkan apa yang diucapkan melalui aksi fisik, tapi juga membuat penonton percaya kata-kata yang diucapkan keluar secara langsung dari mulut karakter. Dalam animasi film kartun, kita membutuhkan banyak gambar untuk dapat membuat film kartun yang kita buat menjadi utuh. Banyak gambar diurutkan diatas gambar lainya untuk mencapai satu frame yang lengkap. Biasanya untuk membuat sebuah film kartun yang lengkap diperlukan beberapa orang yang bekerja sebagai tim untuk dapat menggambar karakter serta background untuk film kita. Karena banyak orang yang menanganinya maka diperlukan sebuah alat untuk mengorganisir banyaknya gambar yang dihasilkan guna menjaga track dari gambar-gambar tersebut dalam penempatannya di dalam film kartun yang kita buat. Alat tersebut, biasa disebut dengan x-sheet atau dope sheet, x-sheet atau dope sheet adalah sebuah lembaran kertas yang memungkinkan bagi animator untuk menjaga track pada letaknya masing-masing, dan lembaran tersebut adalah juga sebuah alat yang cocok untuk perencanaan dari timing dan sinkronisasi untuk sound track hingga aksi mulut karakter dan lip-synching dalam film. Pada dasarnya lembaran tersebut adalah blueprint yang menceritakan letak semua yang ada dalam film mulai dari gambar asli hingga aksi mulut yang diucapkan oleh karakter, dan x sheet dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Lip-Sheet Dalam pembuatan sebuah film kartun nantinya akan banyak sekali pekerjaan yang berhubungan dengan kebutuhan lip-sync. Oleh karena itu maka dibutuhkan lembaran (sheet) untuk menangani maslah tersebut, maka dibuatlah lembaran sebagai alat bantu yang berisi baris dan kolom yang khusus untuk proses lip-syncronization ini yang biasa disebut dengan Lip-Sheet. Ketika karakter berbicara, maka harus menampilkan dialog dalam cara bicara yang sama sehingga diharapkan seorang karakter benar-benar mengucapkan kata tersebut. Kartun secara phonetic berdasarkan pada 9 dasar aksi mulut. Kesembilan aksi tersebut dapat dikombinasikan satu dengan yang lain untuk membuat suara yang komplek dan semua huruf. Dalam anime, versi animasi jepang didesain dan dibuat sedemikian rupa sehingga akan memperkecil dalam biaya yang dikeluarkan, dialog kartun diucapkan dengan tiga aksi mulut, yang mana membuat karakter seperti mengucapkan sesuatu dalam bahasa asing. Anime-style lip sync berakar pada teori bahwa terjemahan dalam bahasa lain akan dibuat sedemikian mudah, dan tanpa harus membayar seseorang untuk melakukan lip-sync maka biaya produksi dapat ditekan sekecil mungkin. Suara Suara dalam Flash dibagi menjadi dua macam, yaitu Event dan Stream. Namun dalam penggunaannya kita hanya akan menggunakan sebuah format suara yaitu file Stream. Stream file berarti file akan dimainkan sesuai dengan waktu ketika didownload. Ketika suara dibuat dalam stream maka suara dipecah dalam paket-paket kecil, dimana terikat pada individual frame. Ketika sebuah frame tercapai, maka paket kecil audio akan dimainkan. Ketika mensinkronkan aksi karakter tersebut dalam sound track atau voice track, maka juga mensinkronkan aksi tersebut pada paket audio yang ditempatkan pada tiap individual frame. |
Sumber : http://macromedia_flash.com | Download Article. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar